Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Suku Bunak atau Suku Marae di Pulau Timor

Asal Usul
Suku Bunak (Bunaq, Buna', Bunake), atau disebut juga suku Marae, adalah suku bangsa yang tinggal di wilayah pegunungan tengah Timor, terpisah oleh perbatasan politik Timor Barat, Indonesia, tepatnya Distrik Lamaknen dan Timor-Leste.
Istilah Bunak juga merujuk kepada Bahasa Bunak, yaitu salah satu bahasa Timor Leste yang tidak termasuk rumpun bahasa Austronesia, dan diklasifikasikan sebagai sebuah bahasa Trans-Nugini. Suku ini dikelilingi oleh suku-suku yang menggunakan bahasa-bahasa dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, seperti bahasa Atone dan bahasa Tetum.
Menurut Languages of the World (Voegelin 1977), ada sekitar 100.000 penutur bahasa ini, terpisah antara kedua negara. 

Wilayah
Suku Marae, biasa juga disebut orang Buna. Masyarakat ini berdiam di bagian tengah pulau Timor, yang sebagian berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka bermukim terutama di wilayah Kecamatan Lamaknen dan kecamatan Tasiteto Timur, Kabupaten Belu.
 

Lamaknen

Wilayah kediaman orang Marae ini tidak ada yang berhubungan langsung dengan laut. Wilayah kediaman mereka bertautan dengan wilayah kediaman beberapa suku bangsa lain.
Di sebelah barat dan selatan berdiam suku bangsa Belu (Tetum), di sebelah utara wilayah kediaman suku bangsa Kemak, dan di sebelah timur wilayah kediaman orang Mambai.
 
Kepercayaan
Agama-agama animistis yang percaya bahwa benda-benda mati memiliki roh, masih dianut oleh suku-suku di wilayah-wilayah terpencil, seperti di Bunak. Orang-orang Bunak juga melaksanakan penyembahan kepada nenek moyang (bersembahyang kepada sanak saudara yang telah meninggal untuk meminta bimbingan, berkat, dan perlindungan). Sekarang banyak juga penduduk di Bunak yang beragama kristen


Bahasa
Orang Marae ini memiliki bahasa sendiri yakni bahasa Marae atau bahasa Buna’.

Mata Pencaharian
Orang Marae hidup dengan mata pencaharian sebagai petani menetap di ladang. Lahan ladang yang telah diolah disebar dengan abu dari pohon-pohon yang telah dibakar.
Di ladang mereka menanam padi, jagung, singkong, dan ubi-ubian yang lain. Mereka juga beternak kerbau, kuda, babi, kambing, ayam, dan ternak ini setengah dibebaskan.

Sistem Kekerabatan
Dalam sistem kekerabatan, sebagian orang Marae menarik gadis keturunan menurut prinsip patrilineal dengan adat menetap yang patrilokal. Sebagian lainnya menarik garis keturunan secara matrilineal dengan adat menetap sesudah nikah yang matrilokal.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Suku Bunak atau Suku Marae di Pulau Timor"